Pahlawan fukushima

Pekerja Berani Mati yang sedang Memperbaiki Reaktor Nuklir Fukushima | Pasti setiap orang akan berpikir puluhan kali lipat untuk bekerja dan memperbaiki reaktor nuklir Fukushima Jepang. Jangankan memperbaiki, mendekat dengan radius 20 km juga pun pasti enggan, karena takut kena paparan radiasi nuklir yang akan membahayakan terhadap kesehatan tubuh. Tapi lain halnya dengan para pekerja berani mati ini, yang disebut Samurai Fukushima atau Fukushima 50. meskipun memakai baju pelindung, Mereka tahu risiko yang dihadapi. Tercatat sudah ada 5 orang pekerja yang Mati akibat memperbaiki reaktor nuklir Fukushima karena terkena paparan Radiasi.

(Baca juga Radiasi nuklir fukushima Jepang tidak sampai ke Indonesia, 5 bencana reaktor nuklir terburuk di dunia, Foto Spanduk turunkan Nurdin juga ada di Samford bridge Chelsea )

Sejumlah pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Dai-Ichi kini sedang mempertaruhkan nyawa, berjuang untuk menyelamatkan seluruh negeri dari krisis nuklir parah.

Mereka sedang berusaha menyambungkan kembali kabel, mengecek peralatan, dan mendinginkan reaktor nomor 3 dan 4.

Tak ada yang tahu pasti, siapa saja nama orang-orang berani itu. Mereka hanya dikenal dengan sebutan 'Fukushima 50' atau 'Samurai Nuklir Fukushima'.

Dari sejumlah gambar yang diambil dari dalam PLTN, untuk kali pertamanya, dunia mengetahui kondisi mereka yang bekerja di tengah kegelapan dan hawa yang menyengat.Mengenakan pakaian pelindung para pekerja sedang berjuang, dalam kondisi sepenuhnya sadar, bahwa radiasi bisa membunuh mereka Sudah lima pekerja dilapokan tewas dan 15 terluka dalam medan pertempuran Fukushima. Salah satunya seorang manajer berusia 30-an yang ditarik keluar dari PLTN karena menderita paparan radiasi yang melewati ambang batas, 100mSv per tahun.

Pria itu tak menyerah, ia bermaksud kembali ke PLTN dan melanjutkan perjuangan. "Kalau batas radiasi dinaikkan menjadi 250 millisieverts, saya pasti akan kembali," kata dia seperti dikutip news.com.au, Kamis, 24 Maret 2011. Nantinya ketika krisis nuklir teratasi, para saurai nuklir ini tak akan diizinkan masuk ke PLTN sekurangnya dalam lima tahun, atau bahkan seumur hidup.

Namun, saat itu juga, nama-nama mereka akan terungkap ke publik. Jepang dan dunia akan mengenal mereka sebagai pahlawan yang gagah berani. "Anda semua adalah pahlawan dunia modern," demikian tertulis dalam poster di Ni Channeru -papan elektronik terbesar di dunia.

Tapi, yang paling cemas tentu saja para keluarga dan kerabat yang harap-harap cemas menunggu kejelasan nasib para pekerja. Seorang perempuan, misalnya, mengaku suaminya nekat terus bekerja meski tahu ia bakal dibombardir radiasi. Dalam sebuah pesan email, sang suami menulis, "Teruslah hidup dengan baik, aku belum bisa pulang.(dunia.vivanews.com)

>> sugeeeeeeeeeee.....^^ kereeeenn,

0 komentar:

Posting Komentar